
Waspada Serangan Hama Tikus Sawah
Tikus sawah merupakan hama utama tanaman padi dengan efek kerusakan yang dapat terjadi mulai dari fase persemaian, fase generative hingga fase penyimpanan di gudang, dengan kerusakan kuantitatif yaitu penurunan bobot produksi akibat dikonsumsi tikus hingga kerusakan kualitatif yaitu adanya kontaminasi kotoran maupun mikro organisme lainnya yang terbawa oleh tikus. Hama tikus selalu menimbulkan masalah karena pengendalian yang tergolong terlambat.
Kabid Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang melakukan survey ke IP2SIP Pasar Miring dan melakukan sosialisasi tentang serangan hama tikus yang meresahkan petani dan pengendalian terhadap hama tikus.
"Makanan utama tikus yaitu padi dan padi dalam kondisi bunting serta matang susu punya nilai gizi yang tinggi", ucapnya.
Petani biasanya mulai mengendalikan atau membasmi setelah terjadi serangan. Selain itu, ledakan populasi tidak dapat diantisipasi sebelumnya karena monitoring yang lemah sehingga menyebabkan kerugian yang besar. Tak jarang juga pengendalian dilakukan terbatas, tidak berkelanjutan, dan terkadang terjadi ketidak kompakan antar petani serta masih melekatnya mitos kedaerahan.
"Kalau dikendalikan saat tikus menyerang padi yang bunting maka pengendaliannya kurang efektif dan umumnya petani mengendalikan kalau padinya sudah rusak parah", jelas beliau.
Beliau menyarankan agar memanfaatkan musuh alami tikus yaitu burung hantu liar. Pembuatan rumah burung hantu dapat dibuat menggunakan baja ringan dan papan triplek.
Setelah sosialisasi, dilakukan pengendalian dengan gropyokan menggunakan rodentisida antikoagulan. Rodentisida tersebut berupa umpan siap pakai berbentuk blok segi empat berwarna hijau kebiru-biruan dan dimasukkan di lubang aktif tikus yang ada dipematang sawah, selanjutnya saat tikus memakan rodentisida tersebut, mengakibatkan tikus akan mati.
Kabid Tanaman Pangan berharap setelah adanya gerakan pengendalian ini masyarakat bisa mengerti tentang siklus hidup hama tikus sehingga bisa dikendalikan sebelum tanaman yang bisa menyebabkan gagal panen. Di samping itu, para petani diharapkan dapat mengaplikasikan rodentisida dengan benar sehingga bisa menekan populasi hama tikus dan menghasilkan produktivitas yang optimal.